5 Cara Seorang Night Photographer Melihat Dunia dengan Berbeda
Apakah tepatnya foto malam (night photograph) itu? Saya mendefinisikan night photograph sebagai foto apapun yang diambil di antara senja dan fajar, ketika matahari sepenuhnya berada di bawah garis horizon. Definisi tersebut melingkupi banyak variasi subjek! Pada tutorial ini kita akan menjelajahi beberapa tema night photography yang paling populer, termasuk: tata kota (cityscapes), astrofotografi, kembang api (fireworks) dan petir (lightning). Kita akan memulai, dengan bagaimana night photographer melihat dunia dari sudut pandang yang sedikit berbeda.
1. Waktu dan Warna Adalah Sebuah Kanvas
Salah satu aspek paling menarik dari night photography adalah karakter hasil gambar yang tidak bisa diprediksi. Tidak seperti bentuk fotografi lainnya, night photo seringkali tidak menunjukkan rahasianya hingga setelah exposure-nya selesai.
Ketidakpastian ini, dalam beberapa bagian, merupakan hasil dari kecepatan shutter yang lambat: kondisi cahaya yang rendah di malam hari memerlukan exposure beberapa detik atau lebih lama. Shutter speed yang lambat akan membantu anda memampatkan durasi waktu yang panjang ke dalam sebuah frame tunggal.
Dengan memilih exposure yang panjang anda dapat memperbesar efek dari kecepatan dan waktu. Dengan exposure yang panjang, setiap objek bergerak menciptakan blur yang disebabkan oleh gerakannya. Ini dapat mengarah kepada hasil yang spektakuler dan menakjubkan!
Saya menyukai perpaduan antara cahaya alami dan buatan dalam kondisi cahaya rendah, khususnya saat senja, dan intensitas warna yang dapat anda alami dalam night photo. Warna - warna yang tampil pada malam hari begitu kaya dan tajam sehingga tampaknya seperti melompat keluar dari gelapnya langit.
2. Kota Menjadi Tampak Hidup Saat Malam Hari
Subjek yang paling mudah diraih oleh night photographer adalah tata kota (cityscape). Di saat fotografer lainnya sedang tertidur, kota menyediakan berbagai kesempatan untuk mendapatkan foto - foto untuk anda gali lebih dalam. Ketika saya mencari cityscape potensial untuk dipotret, saya mencari berdasarkan beberapa aspek: waktu, air, dan ketinggian.
Waktu Terbaik (The Magic Hour)
Waktu terbaik untuk memotret kota adalah saat senja. Pada waktu ini anda akan sering mendapatkan warna biru yang muncul di langit. Anda juga akan mendapatkan tonal hangat yang indah saat matahari terbenam dan memendarkan awan. Saya juga lebih memilih untuk memotret saat waktu menjelang malam sebagai kebalikan dari waktu fajar karena tidak banyak aktifitas yang terjadi pada waktu tersebut.
Perairan
Air memantulkan dan membiaskan cahaya dengan cara yang menarik. Kombinasi antara kota, air dan cahaya campuran memberikan anda sebuah kesempatan fotografi yang luar biasa. Jika terdapat air maka sangat layak untuk menempatkannya dalam komposisi anda.
Tata kota juga tampak bagus setelah hujan turun. Jalanan dan jejak kaki yang basah merupakan permukaan yang sangat memantulkan cahaya dan dapat mengubah pemandangan yang mungkin sebelumnya menjemukan.
Memanjat Lebih Tinggi
Tata kota dapat menjadi subjek yang menarik saat dipotret dari posisi yang lebih tinggi, dan saya seringkali mencoba menemukan lokasi dimana saya dapat memotret kota dari tempat tinggi. Jika anda memotret kota dari tanah anda akan seringkali mendapatkan objek tidak diinginkan yang dapat menutupi pemandangan. Dengan meninggikan posisi, anda dapat memisahkan elemen ini dan memberikan mereka ruang untuk bergerak, seperti perahu yang berlayar di sekitar pelabuhan, atau lalu lintas yang meninggalkan jejak cahaya yang buram.
3. Petir Adalah Listrik
Subjek favorit saya adalah petir. Memotret tampilan alam yang spektakuler ini dapat menjadi sebuah pengalaman yang membuat frustrasi, karena ada sebuah unsur keberuntungan yang diperlukan untuk mendapatkan foto petir. Ketika memotret petir anda tidak punya gambaran dimana atau kapan itu akan muncul, jadi untuk meningkatkan kemungkinan untuk memotretnya anda harus menggunakan shutter speed yang panjang dan memperkecil jarak antar pengambilan gambar sehingga shutter tetap terbuka pada sebagian besar waktu anda memotret.
Mengejar pertunjukan cahaya yang tidak terduga ini dapat sangat membuat ketagihan namun juga bisa mengancam maut. Anda harus berhati - hati untuk memperkecil risiko terhadap diri anda namun juga meningkatkan kesempatan untuk berhasil. Atur kamera anda agar beroperasi secara otomatis saat anda bersembunyi di dalam bangunan atau mobil. Lebih baik lagi, menjauh dari badai jauh lebih praktis dan gunakan lensa normal atau telephoto untuk memperbesar (zoom) ke dalam area komposisi saat petir tersebut muncul. Jika anda harus menggunakan lensa fisheye untuk mendapatkan semua gambar petir anda mungkin akan terlalu dekat dengannya.
Petir dapat terjadi dimana saja, namun itu akan lebih sering terjadi di area dengan kelembaban tinggi dan selama perubahan musim. Carilah waktu terbaik untuk memotret petir di area anda. Beberapa website meteorologi memiliki laman khusus untuk melacak petir. Dengan tetap waspada dan sering memeriksa laporan cuaca anda dapat mengidentifikasi kapan petir berada di dekat anda sehingga anda dapat mempersiapkan diri dengan baik.
4. Fanatik Kembang Api
Subjek night photography favorit saya yang lain adalah kembang api. Peluang untuk memotret acara pyrotechnic ini biasanya terjadi paling tidak beberapa kali dalam setahun, khususnya di sekitar perayaan liburan seperti malam tahun baru dan hari libur nasional. Kembang api dalam skala besar merupakan event yang sangat ditunggu dan menarik perhatian publik sehingga sangat mudah untuk melakukan perencanaan terhadap event berikutnya.
Pertunjukkan kembang api biasanya sangat ramai sehingga perlu perhatian lebih untuk mempersiapkan terlebih dahulu untuk mengamankan lokasi yang bagus. Jika anda tiba sebelum gelap anda dapat mensurvei lokasi dimana kembang api akan terpusat. Jika pertunjukan kembang api dekat dengan pelabuhan anda perlu mencari tongkang dan mencari posisi anda sehingga anda dapat menyetel kamera sebaik mungkin.
5. Penampakan Bintang Surreal
Astrofotografi merupakan salah satu area night photography yang memerlukan peralatan kamera khusus untuk membuat foto yang lebih kompleks. Anda tetap bisa memulai dengan memotret jejak bintang dasar atau lebih luas menggunakan kamera entry level, tripod dan sebuah lensa cepat.
Untuk meningkatkan kesempatan sukses anda dalam memotret langit malam anda harus menjauh dari kota. Polusi cahaya dari kota membuat memotret langit malam dalam radius yang luas menjadi tidak mungkin. Anda harus menjauh dari kota sejauh mungkin; paling tidak sekitar 150 km dari kota terdekat. Padang pasir terpencil atau area yang tinggi adalah tempat terbaik dan menguntungkan.
Foto jejak bintang secara umum memerlukan waktu exposure yang lama dan ini adalah dimana kamera film memilih kelebihan. Kamera film mekanis tidak membutuhkan tenaga baterai untuk mengaktifkan shutter dan anda dapat membiarkannya terbuka hingga berjam - jam. Kamera digital membutuhkan daya untuk mengoperasikan shutter dalam waktu terbatas. Jika anda berada di area terpencil dan tidak memiliki akses terhadap AC power atau solar panels untuk mengisi ulang daya baterai maka anda memerlukan kamera film.
Anda dapat menggunakan sumber cahaya buatan, cahaya bintang, cahaya bulan dan sisa cahaya matahari selama senja untuk memotret landscape di malam hari. Beberapa sumber cahaya ini sangat memusingkan dan memerlukan shutter speed yang sangat panjang untuk mendapatkan hasil yang baik. Dengan menggunakan sumber cahaya yang berbeda dan landscape alami anda dapat menciptakan gambar indah dengan kualitas surreal.
Anda juga dapat menggunakan sumber cahaya sendiri dan menggambar area yang anda potret dengan cahaya. Dengan menggunakan senter atau bahkan cahaya handphone anda dapat menciptakan gambar menakjubkan yang benar - benar unik.
Melihat Dunia dengan Berbeda
Night photography merupakan area fotografi yang menakjubkan, dan sebuah pencarian yang memacu eksperimen dan pemikiran di luar kotak. Jangan takut mencoba ide - ide baru, Anda tidak pernah tahu anda yang akan terjadi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar